Rabu, 03 Juni 2009

Samudera Cinta Beratap Surga

Pagi yang sejuk, angin sepoi-sepoi terbang mengalir menghempas tubuh, huuuuu dinginnnn, badanku terasa dingin…. Di teras atas aku duduk, dengan tubuh tanpa Alaskan baju, mataku memandang pepohonan, terlihat beningnya embun. Pikiranku melayang….. Terebayang, seorang pemuda dikejauan sana, feri namanya. Disuatu hari, saat lagi enak-enaknya berbaring di pulau kapuk……do-mi-sol…do-mi-sol…hapeku bordering saat aku lihat siapa yang telphon….eh si feri, keponakanku sendiri… “asalamuallaikum” sahutku. .” ada apa boy, pagi-pagi telphon” sahutku kembali. “Waallaikum salam” gax ada apa-apa kok cuman pengen Tanya kabar aj kok om” jawab dia. Lama-kelamaan obrolan kita mengalir kemana-kemari, terasa akan gejolak rindu seorang saudara, canda-tawa, gurauan akan cerita masalalu mewarnai obrolan kami. “om….om…. om” celetuk dia. dalam benakku, wah pasti ini ada cerita menarik. Dia pun melanjutkan omongannya…eh aku udah punya pacar baru lagi loe…. Cepet banget dapat cew lagi, padahal kamu kan baru saja putus ma pacarmu…eh udah dapat lagi..sahutku. o mini gimana se…seharunya om itu harus bahagia keponakannya dapat pacar baru, tahu kenapa. Orang putus pacaran itu merupakan suatu anugerah, karenah allah sudah memberikan petujuk, bahwa kita sudah tidak cocok lagi… kalau kita sudah punya pacar lagi, berarti kita diberi kesempatan untuk kenal lebih jauh pasangan hidup kita kelak, ucap feri dengan penuh semangat. Akupun menganggukkan kepala meski terasa dikibulin.

Akhirnya diapun melanjutkan ceritanya, sudah satu bulan aku menjomlo, dan yang palig gak enak itu ya…udah jomlblo…libur kuliah lagi…jadi dunia ini terasa hampa gto…ampek keinget ma manta nom, akhirnya liburan pun habis. Hari itu aku siap-siap untuk pergi ke Jogja, kuliah tentunya. Pagi yang cerah, nampak mentari tersenyum di balik awan putihnya, seakan menambah semangat keberangkatanku untuk belajar, akupun bergegas membawa tas ku ke mobil. Pa ayo berangkat aku sudah siap…..teriakku. tak lama kemudian ayah masuk mobil dan mengendarainya, sejam kemudian aku sudah nyampek terminal jombang. Sambil menunggu bus, aku diajak papa sarapan terlebih dahulu…maklum waktu berangkat cuman minum susu doang. Akhirnya bus yang aku tunggu datang juga. Seperti biasa sebelum berangkat aku cium tangan papa terlebih dahulu, sebagai bentu pengabdianku dan semoga mendapat doanya selalu menyertaiku. Dada papa… sapaku dengan penuh senyum.